Jawab :
Indeks harga umum adalah peningkatan harga secara umum dimana harga barang-barang naik secara keseluruhan. Bagi pembaca laporan keuangan, indeks harga umum merupakan pedoman untuk mengambil suatu kebijakan karena inflasi terjadi karena adanya indeks harga umum bukan indeks harga spesifik. Selain itu indeks harga umum berguna untuk
menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang
dilaporkan.
2. Jelaskan secara singkat model daya beli tetap biaya historis dan model biaya kini. Apa persamaan dan perbedaan dari keduanya !
Jawab :
Historical Cost
Model
daya beli tetap biaya historis yaitu jumlah mata uang yang disesuaikan dengan
perubahan tingkat harga (daya beli) umum (mata uang tetap-biaya historis).
Dalam historical cost, nominal yang ada disesuaikan dengan daya beli. Misalnya nilai Rp. 1000 disesuaikan dengan angka indeks yang menunjukkan 120. Jadi (120/100)x Rp 1000
Current Cost
Model
daya beli biaya kini, aset dinilai dari biaya kini bukan biaya historisnya.
Laba didefinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan.
Dalam Current cost disesuaikan dengan nominal. Current cost berhubungan dengan peningkatan harga secara spesifik atau karena selera. Teknologi dan indeks harga khusus. Misalnya berapa harga beli laptop yang dibeli 5 tahun lalu dengan harga laptop yang sama pada saat ini.
Persamaan
:
Laporan keuangan suatu perusahaan yang
melakukan pelaporan dalam mata uang perkekonomian hiperinflasi, baik yang
didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus
disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.
Perbedaan :
Pada
model daya beli biaya kini, aset dinilai dari biaya kini bukan biaya
historisnya; dan
Pengungkapan
daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan
data biaya kini.
3. Apa yang dimaksud dengan penyesuaian utang modal dan apa dasarnya ?
Jawab :
Penyesuaian utang modal adalah keuntungan pada
laba daya beli pemegang saham dari permodalan utang, sekaligus tanda bahwa
suatu perusahaan tidak perlu mengakui biaya tambahan dari aset operasional
karena dibiayai oleh utang.
Dasarnya adalah pengaruh harga khusus terhadap aset
non-moneter perusahaan (misalnya : penyusutan, beban penjualan, dan modal kerja
moneter). Penyesuaian utang modal menyatakan bahwa pengeluaran seperti beban
penjualan barang dan penyusutan tidak harus dikurangi untuk mengakui biaya
penganti dari aset tersebut, selama tidak diperoleh lewat utang. Jika diperoleh
lewat utang, maka “laba moneter” yang dihitung dengan indeks harga khusus
(bukan umum) pun mestinya mengalami kenaikan.
4. Apa perbedaan antara akuntansi inflasi asing dengan akuntansi inflasi domestik ?
Jawab :
a. Akuntansi
Inflasi Asing adalah Istilah yang menggambarkan berbagai sistem akuntansi
yang dirancang untuk memperbaiki masalah yang timbul dari biaya historis
akuntansi di hadapan Inflasi. akuntansi perlengkapan Inflasi di Negara-Negara
atau mengalami Inflasi Tinggi yang hiperinflasi. Sebagai contoh, di Negara-Negara
yang mengalami hiperinflasi, Dewan Standar Akuntansi Internasional mengharuskan
anak pajak tangguhan Laporan keuangan disesuaikan dengan Artikel Baru, dimana
perubahan daya beli artikel baru menggunakan indeks harga.
b.
Akuntansi
Inflasi Domestik adalah inflasi yang sepenuhnya disebabkan oleh kesalahan
pengelolaan perekonomian baik disektor riil maupun disektor moneter didalam
negeri oleh para pelaku ekonomi dan masyarakat.
5. Apa yang dimaksud dengan double dip dalam akuntansi inflasi asing ?
Jawab :
Double dip dalam akuntansi inflasi asing yaitu sebuah resesi yang diikuti dengan sebuah periode pendek pertumbuhan lalu diikuti kembali dengan sebuah resesi yang terjadi karenatingkat pengangguran yang tinggi, krisis utang di Eropa, perlambatan perekonomian di China, industri pasar perumahan yang tertatih – tatih dan harga saham yang semakin menurun, namun, halangan untuk melakukan pemulihan dari sektor luar negeri dan sektor domestik tetap ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar